Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

DIFERENSIASI MUFASSIR KONTEMPORER DAN KLASIK

DIFERENSIASI MUFASSIR KONTEMPORER DAN KLASIK Oleh: Achmad Soib (32) Kedudukan al-Qur’an yang sedemikian sentral, maka tidak heran jika al-Qur’an mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan muslim maupun non-muslim. Salah satu bentuk nyata usaha dari perhatian besar umat islam terhadap al-Qur’an adalah upaya keras mereka untuk terus mempelajari dan memahaminya. [1] Sehin gga lambat laun kajian terhadap penafsiran al-Qur’an terus berkembang cukup signifikan. Al-Qur’an adalah hudal linnas (petunjuk bagi manusia) yang di dalamnya memuat ajaran moral universal bagi umat manusia sepanjang masa. Dalam posisinya sebagai kitab petunjuk, al-Qur’an diyakini tidak akan pernah lekang dan lapuk di makan zaman. Akan tetapi dalam kenyataannya, al-Qur’an sering kali dipahami secara parsial ideologis, hemat penulis al-Qur’an dianggap sebagi kitab yang sakral. Sehingga menyebabkan seolah menjadi teks yang mati dan tak lagi relevan dengan perkembangan zaman. Padahal, konteks sosial historis,