NA’AT DAN ‘ATHOF (beserta Prateknya)

بسم الله الرحمن الرحيم
[ فصل ] قراءة القرآن من المصحف أفضل من القراءة عن ظهر القلب
 لأن النظر في المصحف عبادة مطلوبة فتجتمع القراءة والنظر هكذا قاله القاضي حسين من أصحابنا وأبو حامد الغزالي وجماعات من السلف ونقل الغزالي في الإحياء أن كثيرين من الصحابة رضي الله عنهم كانوا يقرؤون من المصحف ويكرهون أن يخرج يوم ولم ينظروا في المصحف
        وروى ابن أبي داود القراءة في المصحف عن كثيرين من السلف ولم أر فيه خلافا ولو قيل إنه يختلف باختلاف الأشخاص فيختار القراءة في المصحف لمن استوى خشوعه وتدبره في حالتي القراءة في المصحف وعن ظهر القلب ويختار القراءة عن ظهر القلب لمن لم يكمل بذلك خشوعه ويزيد على خشوعه وتدبره لو قرأ من المصحف لكان هذا قولا حسنا والظاهر أن كلام السلف وفعلهم محمول على هذا التفصيل                                                      
التبيان في آداب حملة القرآن : تأليف الامام أبي زكريا بن شرف النووي رحمه الله تعالى))

“Membaca Al-Qur’an dengan mushaf lebih utama dari pada membaca Al-Qur’an dengan hafalan”
Karena sesungguhnya membaca Al-Qur’an di mushaf itu ibadah yang sangat dianjurkan, dengan membaca qur’an di mushaf maka mendapat dua pahala yaitu membaca dan melihat, seperti yang telah di katakan oleh Imam Husain dari golongan kita dan Imam Abu Hamid al-Ghozali dan kebanyakan para Ulama’ salaf. Abu Hamid al-Ghozali juga menukil dikitabnya Ihya’ sesungguhnya kebanyakan dari sahabat RA. mereka membaca Al-Qur’an di mushaf, dan mereka merasa kurang apabila dalam satu hari tidak membaca Al-Qur’an di mushaf.
Imam Abu Dawut meriwayatkan bahwa membaca Al-Qur’an di mushaf merupakan kebanyakan dari para Ulama’ salaf, walaupun saya tidak melihat terjadi  perbedaan pendapat, dan apabila dikatakan ada ikhtilaf,  itupun ikhtilaf menurut pandangan pribadi. Maka orang yang memilih membaca Al-Qur’an di mushaf mereka karena mereka beralasan dapat meningkatkan  kekusyu’annya dan tadaburnya di dalam dua hal yaitu membaca dan melihat, dan adapun orang yang memilih membaca Al-Qur’an dengan hafalannya maka akan kurang sempurna dalam kekusyuaannya. Dapat menambah kekusyu’annya dan tadaburnya apabila membaca Al-Qur’an dengan mushaf. Dan itu merupakan pendapat yang bagus. Sesungguhnya perkataan Ulama’ salaf dan perbuatannya telah tertera pada rincian ini.


TEORI DASAR NA’AT DAN ‘ATHOF

A.  Na’at
Na’at merupakan nama lain dari sifat yang termasuk bab tabi’ (isim yang harus diikutkan pada isim sebelumnya).
 Na’at adalah isim yang menerangkan sifat dari  isim yang disifatai (man’ut).
Na’at merupakan sifatnya dan yang disifati namanya man’ut.
Na’at harus ikut dalam 4 perkara dri 10:

















Cont:
 جَاءَ زَيْدٌ العَاقِلُ = Zaid yang berakal telah datang.

·      العَاقِلُ menjadi na’at (sifatnya Zaid).
·      زَيْدٌ menjadi man’ut yaitu yang disifati atau yang mempunyai sifat.
·      Dan antara lafadz Zaid dan al-‘Aqilu telah memenuhi 4 syarat.

B.  ‘Athof
‘Athaf sama dengan na’at termasuk tabi’ yaitu isim yang mengikuti isim sebelumnya (dalam i’robnya). ‘Athof secara istilah adalah isim yang diikutkan pada  isim sebelumnya dengan huruf ‘athof.
Ma’thuf merupakan lafadz yang di’athofkan sedangkan yang di’athofi namanya ma’thuf ‘alaih.
Huruf-huruf ‘athof:
·      Wawu  (و)berfaidah muthlaq al-jami’ (secara bersamaan) . “dan”
·      Fa’  (ف)berfaidah tartib ma’a ta’qib (berurutan dalam waktu relative dekat). “lalu”
·      Tsumma (ثمّ) berfaidah tartib ma’a tarakhi (berurutan dalam tempo yang lama). “kemudian”
·      Au(او)  berfaidah ibahah atau takhyiir (memilih). “atau”
·      Am  (ام)harus di dahului hamzah istifham atau hamzah taswiyah). “atau”
·      Imm (إمّا)  berfaidah tafsil (perincian). “.....baik.....atau.....”
·      Bal  (بل)berfaidah menetapkan hukum pada lafal setelahnya. “tetapi”
·      Laa  (لا)berfaidah nafyu al-hukm (meniadakan hukum). “bukan”
·      Lakin  (لكن)berfaidah istidrak (ralatan). “tapi”
·      Hatta (حتّى)  berfaidah gooyah (akhir dari sesuatu). “sampai”
Cont:
جَاءَ زَيْدٌ وَ خَالِدٌ = telah datang Zaid dan Kholid
زَيْدٌ = Ma’thuf و = huruf ‘athof
خَالِدٌ = ma’thuf ‘alaih

Nb: ‘athof boleh berupa fi’il tetapi zamannya harus sama antara ma’tuf dan ma’tuf ‘alaih


Analisis
No
Lafadz
Kedudukan
‘Ilat
1
مطلوبة
Na’at
Dibaca rofa’ karena menjadi na’at yang mengikuti man’utnya عبادة , adapun lafadz مطلوبة telah sesuai dengan man’utnya dalam 4 hal.
2
والنظر
‘Athof
Dibaca rofa’ karena menjadi ‘athof yang mengikuti ma’thuf ‘alahnya yaitu القراءة, huruf ‘athofnya berupa wawu (و)
3
وتدبر(1)
‘Athof
Sama alasannya dengan no. 2 tetapi ‘athof yang ini dibaca nashob karena menjadi ‘athof yang mengikuti ma’thuf ‘alahnya yaitu خشوع.
4
ويختار
‘Athof
Lafadz ini menjadi ‘athof yang berupa fi’il, adapun lafadz tersebut telah sesuai zamannya dengan ma’tuf ‘alainya yaitu يختار
5
ويزيد
‘Athof
Sama alasannya dengan no. 4
6
وتدبر(2)
‘Athof
Sama alasannya dengan no. 3 hanya saja ini dibaca jer karena ma’tuf’alaihnya dibaca jer
7
حسنا
Na’at
Sama alasannya dengan no. 1 hanya saja na’at ini dibaca nashob karena man’utnya  قولا dibaca nashob.
8
والظاهر
‘Athof
Sama alasannya dengan no. 2 tetapi ‘athof yang ini dibaca nashob karena menjadi ‘athof yang mengikuti ma’thuf ‘alahnya yaitu حسنا.
9
وفعل
‘Athof
Sama alasannya dengan no. 2 hanya saja ini dibaca nashob karena ma’tuf’alaihnya كلام dibaca nashob










باب الزيادة
TANDA-TANDA I’ROB ISIM;9
جر
نصب
رفع
اسم
نم
كسرة
فتحة
ضمة
اسم المفرد
1
ياء
ياء
الف
اسم التثنية
2
ياء
ياء
واو
جمع المذكر السالم
3
كسرة
كسرة
ضمة
جمع المؤنث السالم
4
كسرة
فتحة
ضمة
جمع التكسير
5
فتحة
فتحة
ضمة
اسم غير منصيف
6
كسرة مقدرة
فتحة مقدرة
ضمة مقدرة
اسم المقصور
7
كسرة مقدرة
فتحة
ضمة مقدرة
ا اسم المنقوص
8
ياء
الف
واو
اسماء الخمسة
9

Nb:  Isim ghoiru munshorif ketika ada Alnya atau menjadi mudlof maka tanda jernya memakai kasroh.

TANDA-TANDA I’ROB FI’IL MUDLORI’
جزم
نصب
رفع
فعل المضارع
نم
سكون
فتحة
ضمة
صحيح الاخير
1
حذف
فتحة مقدرة
ضمة مقدرة
معتل الالف
2
حذف
فتحة
ضمة مقدرة
معتل الواو
3
حذف
فتحة
ضمة مقدرة
معتل الياء
4
حذف
حذف النون
حذف النون
الأفعال الخمسة
5


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tafsir Al-Maraghi

Amar dan Nahi Dalam al-Qur'an

Jarh wa Ta’dil